6.11.2010

The Lovely Bones: Love, Lost & Togetherness

The Lovely Bones' yang diadaptasi dari novel karya Alice Sebold, berkisah tentang Susie Salmon. Susie adalah remaja berusia 14 tahun yang dibunuh oleh tetangganya sendiri pada 6 Desember 1973. Namun, kisah ini tidak menyoroti secara mendalam upaya penyelidikan polisi dalam menemukan pembunuh Susie, tapi kehidupan keluarga Susie yang berusaha bangkit dari kesedihan setelah kepergian puteri sulung mereka.

Keadaan mereka pun diceritakan dari sudut pandang Susie di alam baka. Dari alamnya, Susie melihat ayah dan adiknya yang berusaha mencari pembunuh dirinya, ibunya yang berjuang mati-matian untuk merelakan kepergian Susie, hingga kesedihan Ray, cowok yang ia suka.

Setelah 'King Kong' yang tidak sesukses harapan, Peter Jackson kembali lagi dengan menggarap film yang bisa disebut tidak termasuk dalam list film-film unggulan 2010. Sedikit berbeda dengan film-film Jackson sebelumnya yang full of fantasy, 'The Lovely Bones' berkisah tentang drama keluarga. Tapi tetap saja, bukan Peter Jackson namanya kalau tidak dapat menyelipkan sedikit spesial efek di film ini. Penggambaran dunia 'in between' yang didiami Susie dibuat dengan halus, indah dan penuh dengan metafora. Tidak dapat diragukan memang kemampuan Peter Jackson dalam menempatkan spesial efek dengan tepat tanpa terasa berlebihan sehingga mengganggu jalan cerita.

Akting Saoirse Ronan sebagai Susie Salmon juga tidak dapat dianggap remeh. Ia terpilih memerankan Susie Salmon hanya melalui video audisi yang dikirimkan tanpa ada rapat atau audisi. Hal ini menjadi pembuktian bahwa kualitas aktingnya tidak dapat dipandang sebelah mata.

Meskipun film ini tidak menguras air mata, tapi ada beberapa bagian yang akan membuat kita sedikit berkaca-kaca. Jadi, pastikan ada tisu di tas kita atau baju yang kita pakai bisa menyerap air mata dengan baik.

Sedikit pesan yang berusaha disampaikan oleh Peter Jackson lewat film ini, ketika orang yang kita cintai pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya, tidak ada jalan lain selain bangkit dan melawan kesedihan yang ada. Whatever happen, life must go on.

No comments: